Aku dan idolaku \(^_^)/

January 15, 2012


Setengah berlari aku menuju kesebuah toko buku, celingak-celinguk mencari buku itu. Buku dari pengarang “bodoh” itu terpajang dengan manis di etalase toko seolah-olah melambai-lambaikan tangan, dan bisik-bisik “Ayoo, selamatkan aku dari sini...”. kutarik nafas, ada kelegaan yang membuncah. Tanganku berusaha menggapai buku tersebut, tetapi kalah cepat dengan tangan lain. Buku itu sudah berpindah tangan, aku merengut. Tampak samar aku mendengar sepasang remaja itu berkomentar.

“Wiih, septi ini buku misteri terbaru yah??”, tanya remaja yang mengenakan seragam SMA itu kepada teman disampingnya.

“Iya deh kayaknya, loe lihat aja covernya udah misterius”, timpal temannya. Aku hanya dapat menelan ludah mendengar percakapan antara dua remaja waras tersebut.

“Gilaa, gak sopan amat bilang mukanya misterius. Jadi orang kok jujur amat, ckckck..”,gerutuku gusar. Mataku berbinar-binar kegirangan berhasil mendapatkan buku gila itu.

“Bang radityadika, gua dapat manusia setengah salmon loe, huraaay!!”, tanpa sadar aku berteriak diikuti dengan tatapan heran para pengunjung toko, mereka berbisik mengomentari tingkah liarku. Aku hanya bisa nyengir kuda dan pura-pura mati selama 45 menit. Dan toko buku itu pun heboh.
                                                                       ***
Aku tertawa terpingkal-pingkal saat membaca buku manusia setengah salmon bang dika. Sambil mengekuarkan suara tawa cekikikan yang abnormal seperti kuntilanak yang tengah berjuang mengeluarkan feses nya, kikikikiki eegh.. terlalu asik, sampai aku tidak menyadari kelakuan abnormal itu tertangkap oleh sepasang mata sistah ku yang keheranan sembari menggaruk-garuk jilbabnya (berhubung sistah memakai jilbab).

"Woy desot, kenapa loe baca buku sambil cekikikan tengah malam gini??", gumam sistah bingung. aku hanya menyunggingkan seulas senyum misterius. Cliiing

"Gokil gan!", ungkapku singkat. lalu tenggelam lagi dalam buku sesat yang membawaku kdalam dimensi kengawuran ala bang dika.

Kemunculan bang dika menggebrak dunia kepenulisan di Indonesia. Tulisan-tulisan jenaka dari blog pribadinya menjadi buku best seller. Buku bang dika dengan mulus dan sukses bersanding dengan buku dari species lain.

Tengah malam, aku masih berkutat dengan HandPhone. Mengecek dari si "anu" yang nggak kunjung muncul (suasana mendadak gakau). suara gonggongan anjing membuat suasana menjadi semakin suram.

Auuuuu.. guk..guk..guk..

Rombongan anjing itu terus saja menggongong. tampaknya mereka sedang berorasi, imajinasiku pun mulai menggembara jauh. Mungkin lolongan anjing-anjing itu bisa dideskripsikan seperti ini

"Turunkan harga tulang! bebaskan teman kami yang hanya mencuri sandal jepit sebagai hadiah kepada gebetannya.. guk..guk..guk..", gonggongan anjing semakin heboh dan meriah. Penasaran, kubuka jendela kamar suasana janggal amat kental. gonggongan anjing makin menggila. kali ini mereka berteriak.

“Ada kamtib, kamtib.. Capcus eke boo..". waah anjing hebring. terjadi adu lari antara rombongan anjing dengan rombongan yang mereka bilang "kamtib". aku melonggo, rombongan kamtib itu tampak senang dapat mengusir sekawan anjing hebring.
"pergi juga mereka teman, meooooong..". dunia sudah gila desirku dalam hati. Atau aku yang gila?

Tersadar dari pikiran aneh, aku mengecek TimeLine Twitter. Bang dika sedang mengupdate status twitternya. Iseng kukirim mention untuk bang dika.
Bang @radityadika :’)) do you marry me :*
Bukan, bukan ngaco itu. Ini maksudnya.

New ava with manusia setengah salmon nya bang @radityadika *poke*. Oke tweet terkirim.

Lama kutunggu reply dari bang dika yang nggak kunjung muncul. Sabar, pasti mentions bang dika berjubel. Aku berjingkrak-jingkrat dikamar dengan music aliran scremo, mendadak mellow dengan music klasiknya Bethoven, Chopin dan Mozart kemudian makan lalu pup, makan lagi pup lagi. Cek montion lagi, no mention dari bang dika. Aku terenyuh, tubuhku terasa terbawa melayang oleh angin. Analisis aku mengatakan ada 2 kemungkinan yang menjadi penyebab mentions nggak kunjung dibalas.

1). Mentionsnya dikutuk
2). Atau bang dika nggak bisa baca??
                                                                             ***
Bang Radityadika itu inspitasi humor yang ngawur dan parahnya banyak remaja yang cenat cenut jika nggak membaca bukunya. Termasuk aku yang terbawa “bodoh” di kehidupan sehari-hari. Terjangkit sindrom dari bang dika yang belum ditemukan obat penangkalnya.

Ting..tong.. 1 message received
Siapa itu? Tanyaku dalam hati. Hmm, update tweet dulu lah.

@echisianturi 4d4 5ms ci4pa y4cch??                                                  5 minute ago
@echisianturi bc4 duLu 4hhh                                                                6 minute ago
@echisianturi ky44444.. d4Ri 5ii “anu” *sreaming*                          7 minute ago
@echisianturi OMG!! 9ue 94k m1mpi k4n??                                      8 minute ago
@echisianturi bLezz 9ak y4hhh??                                                         9 minute ago
@echisianturi bin9ung m4u bL3s 4pA,, h3mM..                                10 minute ago
No mentions . hening (backsound anjing bersiul)

Parah, nggak penting amat ini tweet. Just fiktif ini, nanti makhluk-makhluk bernama cowok lari berhamburan dan aku nggak mayu hadi makhluk kelas dua selamanya (baca jomblo).

“Apa kabar des?”, ternyata Sms tadi dari mantanku yang tengah merantau di jogja.

“Lagi baca manusia setengah salmon nya bang dika, gokil gan!”, Sms terkirim. Kemudian dia membalas lagi

“Hehe, ia. Udah sampai bab mana?”, aku membalas lagi

“Bab jomblonology..” dia membalas lagi

“Hahha, keren tuh des. Saya juga punya rencana pengen buat paper atau skripsi nanti tentang jomblonology juga des..”. ckckc, ini sudah ngawur pembicaraannya. Aku membalas lagi

“Langsung di DO kamu ang..” suasana hening.

Nggak bisa dibayangkan kalau ada calon Filsuf seperti dia, mungkin dia nanti dengan PD-nya berorasi didepan publik.

“Saudaraku sekalian, saya menyarankan anda jika anda seoarang pelajar ataupun mahasiswa buatlah paper, makalah atau skripsi yang berbeda dari biasanya, agar anda lebih dilirik oleh guru dan dosen anda. Seperti “Hubungan antara potongan rambut model tentara dengan bedak tebal”, “Study kasusu Krisdayanti dan Raul Lemos”, atau “malam minggu dan itensitas remaja galau”. Seperti itulah efek dari buku-buku bang radityadika sangat membahayakan.

1 message received, dari mantanku lagi.

“Hahha, gak kok des baru rencana”, kutarik nafas lega. Segera kutepis jauh-jauh imajinasi ngawur tadi. Ternyata dia masih waras, buru-buru segera kubalas Sms itu secepat kilatan cahaya. Antisipasi agar dia nggak terjebak dalam jurang kengawuran yang lebih dalam.
“Loh kok baru rencana ang? Gua malah udah selesai buat paper “Simbiosis Mutualisme anatara tante hebring dengan remaja galau”. Oke pesan terkirim.

Sedetik, dua detik, tiga detik. 1 menit otrak Pentium 1 ku baru sadar dengan kejadian yang baru saja berlangsung.

“Bego.. bego.. bego.. ilfil pasti dia, nggak jadi balikan ini.. Aaaaaghr!!”

Bunyi Sms mengagetkanku menambah panjang kepanikan, mulutku komat kamit berdoa berharap matanya tiba-tiba rabun sesaat atau sms tadi bias berubah dengan sekali mengucapkan mantra. Gemetar, terpaksa aku mengambil HandPhone sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi nanti.

“Good idea des! Gak nyangka saya kamu pinter mencari ide. Ajarin saya juga yah des..”
Aku terdiam dan melonggo, “mantan gua udah gak waras..”
                                                                               ***

Bang dika itu sosok penulis yang menjadi idolaku. Yah idola yang membawa aku dari jurang kegalauan menuju jurang kengawuran. Banyolan-banyolan singkat khas bang dika yang mantap, yang pasti akan mengibur seantereo remaja galau. Hidup jadi lebih berwarna, meskipun acap kali mendengar sindiran orang yang mengatakan

“Chii, kamu kok sekarang nyengir terus sih?”

“loe gak gaul sih, nyengir terus itu jadi tren sekarang” jawabku. Bang dika mengajarkan aku jika hidup itu dibawa happy aja. (nyengir kuda lagi)


Quotes bang dika yang kali ini waras..
“Hidup itu sesungguhnya adalah potongan-potongan antara perpindahan satu dengan lainnya. Kita hidup didalamnya…: (Manusia Setengah Salmon – 254 )

@echisianturi

You Might Also Like

4 comments

Popular Posts

Total Pageviews

Translate