Oleh Adit Al-Fikri
Daftarkan dirimu segera di Youth Educators Regional Training #YERT2013, regional Lampung di http://bit.ly/yert2013 dan dapatkan kesempatan bertemu dengan pemateri-pemateri keren disini!
Youth ESN?? “salah satu mc menyebutkan kata tersebut.
Daftarkan dirimu segera di Youth Educators Regional Training #YERT2013, regional Lampung di http://bit.ly/yert2013 dan dapatkan kesempatan bertemu dengan pemateri-pemateri keren disini!
Sedikit menyibak
pandanganku, memberhentikan kelopak mataku untuk membaca dan melihat, isi serta
maksud dari acara itu.
Lalu kubuka
link tersebut, dan kucermati baik-baik acara tersebut. Ternyata benar, acara
yang begitu memberikan nuansa yang berbeda, menarik, khususnya bagi pemuda. Bukan
hanya materi mengenai pendidikan yang didapat, namun juga diluar itu, seperti dalam
bidang sosial dan masih banyak lagi lainnya. Akupun berminat dan mencoba
mendaftarkan diri.
****
Tiba hari
ini. Berjalan perlahan, mengendap kemudian, kuintip sedikit mentari pagi, berharap
aku dapatkan suatu yang berarti hari ini. Aku siapkan segala sesuatu, lupakan
sedikit penat serta pilu. Baju, celana, tas, handuk, tak lupa serta buku. Ku gendong
untuk menemaniku untuk dapatkan banyak ilmu.
Tak terasa
akupun sampai ditempat. Pukul enam lewat lima puluh enam menit, aku kira aku
peserta paling awal, ternyata ada yang lebih awal dariku. Haah, akupun sedikit
menghela nafas. Lalu aku bergabung dengan mereka yang terlebih dahulu sampai,
rupanya ada yang dari pukul 06.40. Luar biasa, ”gumamku dalam hati.
Perlahan bermunculan
orang-orang berdatangan, hingga sedikit memenuhi ruang Security di pintu
gerbang. Tak apa, mungkin panitianya telat, atau macet dijalan.”sentil ucap
peserta dari sampingku.
Selang beberapa
menit kemudian, datang seorang peserta lagi mengenakan kemeja biru, dengan
paras tampan, dan postur ideal, lalu mendatangi kami.
Aku melihatnya,
dan diapun melihatku.
Koyone aku
pernah ndelok sampean? “tanyanya kepadaku dengan logat Jawa keheranan.
Iyo yo mas,
aku meneh, koyo pernah ndelok sampean, nangdi yo mas? “balasku dengan bahasa
Jowo seisoku.
Sampean kuliah
nangdi? “lanjutnya kepadaku.
Nang Metro
mas. “jawabku lantang.
Owalaahhh,
aku reti sampean, koncone Finda to.
Tak lama
datang sesosok wanita, turun dari kendaraan bermotor, kemudian lari kedalam
gedung dengan cepat. Hingga mengalihkan obrolan kami yang sedang pada
puncaknya.
Gak
mungkinkan, jauh-jauh dari rumah, cuma datang kesini cari kamar mandi? “candaku
dalam hati.
Kemudian kuikuti,
ternyata dia adalah salah satu panitia dari acara ini sendiri.
Kamipun segera
bergegas, lalu segera meregistrasi ulang peserta kepada panitia.
****
Aku pemuda
beruntung diantara pemuda yang lainnya, dari ratusan pemuda yang mendaftarkan
diri, aku salah satu dari ketiga puluh pemuda-pemudi beruntung itu. Karena aku
dapat dan berkesempatan langsung mengikuti acara yang diadadakan oleh Youth Educators
Regional Training ini.
YERT itu
sendiri adalah sebuah pelatihan regional tentang langkah nyata sederhana, namun
berdampak besar, yang dapat dilakukan oleh pemuda-pemudi Indonesia untuk
menjadi seorang pendidik. Dan tidak kalah menariknya lagi, hanya diadakan di 8
wilayah di Indonesia. Aceh, Jakarta, Jawa Tengah, Yogya, Jawa Timur, Bali,
Palembang, dan terakhir di Lampung. Provinsi tercinta kita ini.
****
Acarapun
segera dimulai, dibuka dengan dua MC ternama, yaitu Intan dan Reza. Kemudian mereka
mengawali acara dengan pembukaan lafadz Basmalah. Lalu sambutan dari koordintor
YERT Pusat itu sendiri, dan memberikan satu slogan agar kami terlihat kompak,
yaitu ketika diucapkan Youth ESN, maka yang lain menjawab, “Muda, Mendidik,
Membangun bangsa!! “
Setelah sambutan
dari berbagai perwakilan, kemudian diselingi dengan perkenalan. Aku terkesima
saat panitia membuat games dalam perkenal ini, dengan tujuan agar menarik dan
menyenangkan, yaitu dengan cara menggambar wajah temannya satu sama lain.
ini salah satu hasil daripada
gambaran peserta YERT
Youth ESN?? “salah satu mc menyebutkan kata tersebut.
Muda,
Mendidik, Membangun Bangsa !!
Setelah
acara perkenalan, masuk kepada materi yang pertama, yaitu dari Ibu Hj. Sowiyah,
M.Pd yaitu dengan pembawaan materi “Global Awareness on Education dan
Educators. Banyak sekali pengetahuan yang didapatkan dari penjelasan beliau, diantaranya
: peran pendidik dalam Pembentukan Pencitraan Generasi Muda itu sendiri, yaitu
para pemuda harus berkomitmen kemudin berdedikasi tinggi di Era Globalisasi
saat ini.
Dilanjutkan dengan
pemateri yang tidak kalah hebatnya, yaitu Bapak Dr. Farizal,MT yang akan
sedikit menerangkan materi mengenai Education to Employment, namun disini
beliau memaparkan atau membagikan sekelumit pengalaman yang telah beliau
lewati.
“kalo gua
mau nyampein materi, apalagi untuk jadi narasumber, berat coy, karena gw
sendiri backgroundnya dibalik layar. “ucap beliau mencairkan suasana yang mulai
tegang.
Sebelum membagikan
pengalaman, beliau memperkenalkan diri lalu menyebutkan ; istri saya satu, anak
saya satu, dan adik saya ada 168.
Itu semua
adik-adik yang putus sekolah, yang hidup dijalanan, dan dari titipan orang.
Titipan
orang?? “timbul pertanyaan dalam benakku.
Kemudian beliau
melanjutkan.
Ada satu hal
yang kalian perlu ketahui. “ucap bang Farizal agar lebih akrab yang kini telah
memasuki usia 50 tahun.
Kalau kalian,
saat lebaran, kalian menerima parcel, namun kalau abang, disaat lebaran
mendapatkan anak bayi. Tiba-tiba di bagasi mobil sudah ada anak bayi yang
tergeletak. Dan itu beliau katakan, mengumpulkan mereka hingga berjumlah 168
orang, adalah hobi saya sampai kapanpun.
Dilanjutkan dengan
penyampaian beberapa point untuk para pemuda.
~hidup
adalah pilihan
~peran serta
pemuda didalam lingkungan
Lalu disambung
dengan pemateri yang masih muda, tampan, serta mapan. Beliau adalah kak Muzky
Senafal. Beliau merupakan satu dari beberapa orang yang merinitis usaha dari
bangku kuliah, dari mulai jual jus digerobak, makelar tanah, bisnis on-line,
telah beliau jajaki. Tanpa mengeluh dan mengenal lelah, hingga usahanya
sekarang yang telah meluas, salah satunya bebek bakar. Kemudian beliaupun
bergabung diberbagai komunitas, yang ada di dalam maupun luar kota.
Apa yang
beliau katakan dalam penjelasannya, “ bahwa, cara bersyukur yaitu dengan
memaksimalkan kemampuan yang ada.”
Kita hidup
di dunia ini, jangan banyak mengeluh, jangan hanya jadi figuran. Maksimalkan seluruh
kemampuan yang ada dan ambil peran serta utama.
****
Setelah sedikit
mengalmi kejenuhan, panitiapun telah memiliki trik khusus mengatasi itu, dengan
menghadirkan beberapa break yaitu dengan pembacaan puisi dan games yang
berkaitan dengan gerak, hanya saja para peserta diminta untuk bergerak sesui
dengan clue yang telah ditentukan. Dengan nama games, “Patung Gajah”
Selain dari
kita mendapatkan informasi, tanya jawab, kamipun langsung diberikan kesemptn
untuk berdiskusi satu sama lain, yang tentunya untuk mencapai satu keputusan
yang diterima bersama. Dan kitapun dituntut menggunakan daya fikir kit secara
cepat dan tepat dalam mengambil keputusan.
Kemudian,
kami diminta untuk mempresentasikan langsung atas apa yang telah sama-sama kita
diskusikan. Disini sangat menarik, kita dituntut berani berbicara didepan orang
ramai, sekalipun itu yang baru bahkan belum kita kenal.
Masih banyak
kegiatan yang lain yang begitu menarik. Seperti sharing dengan beberapa
komunitas yang ada di Lampung, terutama yang berhubungan dengan pendidikan,
diantaranya Komunitas Dongeng Dakocan, ACI (Autis), ada lagi Rumah Baca Asma
Nadia Lampung, dan lainnya.
Setelah itu
acara ditutup dengan penukaran kado, yang telah dibawa oleh masing-masing peserta,
untuk menjalin rasa persaudaraan yang erat, disini pula kita dapat belajar memberi
dan menerima apa yang didapat.
Acara malam
ini dengan tema, “Ngupi Jejamo” yang berarti, ngopi bersama.
Ditutup dengan
pembacaan puisi, foto, kemudian Istirahat.