Oleh: Echi Sianturi
Fana
atau Seutuhnya Merdeka?
Kedewasaan
seseorang tidak dapat ditakar dari usia yang melekat pada diri seseorang. Usia
yang semakin matang tidak menjamin bahwa orang tersebut dapat dikatakan sebagai
manusia yang dewasa. Begitupun dengan kemerdekaan yang telah kita raih selama
69 tahun ini. Pertanyaannya adalah sudahkah kita benar-benar merdeka? Mungkin
pertanyaan tersebut bagi sebagian besar masyarakat dianggap sebuah pertanyaan Retoris. Untuk apa ditanyakan lagi
apakah Negara kita sudah merdeka atau belum. Jawabannya sudah pasti merdeka!.
Namun, apakah seluruhnya anggapan bahwa Negara kita ini merdeka adalah benar?
Mari
kita telisik lebih dalam lagi dengan hakikat kemerdekaan itu sendiri. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, merdeka yakni bebas dari perhambaan, penjajahan.
Secara De Facto dan De Jure, Indonesia memang sudah memenuhi
kriteria sebagai Negara yang merdeka dan berdaulat. Namun tahukah anda, bahwa
Negara kita masih di jajah. Memang bukan penjajahan terang-terangan seperti
zaman penjajahan Belanda, Jepang dan lain-lainnya. Dan kitapun tidak memerlukan
senjata, seperti meriam ataupun bamboo runcing untuk melawan penjajahan. Namun,
penjajahan yang dilancarkan oleh pihak-pihak luar lebih halus dan kasat mata.
Dan tanpa sadar bahwa sebenarnya kita masih dijajah secara tak sadar!
Pernahkah
anda berpikir mengapa semakin lama kebudayaan kita semakin hari semakin
meredup? Bahkan ada beberapa kebudayaan yang hampir punah ditelan zaman.
Kebudayaan kita berganti dengan kebudayaan barat. Dua puluh tahun lagi, atau
tiga puluh tahun lagi mungkin saja kita tak akan mengenal apa itu ondel-ondel,
apa itu tari perang, apa itu batik. Dan anak cucu kita nantipun akan kehilangan
warisan terbesarnya sebagai anak bangsa ini, kebudayaan.
Bukan
rahasia umum lagi, sengketa antara Indonesia dan Malaysia. Negara tetangga kita
tersebut dengan seenak udel mereka mengakui bahwa beberapa kebudayaan asli
Indonesia merupakan warisan budaya yang memang sudah ada sejak zaman nenek
moyang mereka dahulu. Dan apa reaksi bangsa Indonesia setelah mengetahui berita
tersebut? Pemerintah seperti kebakaran jenggot, dan masyarakat ramai-ramai
mengecam tindakan Negara Malaysia yang mengakui bahwa Batik, Angklung merupakan
budaya dari Malaysia.
Ketika
kebudayaan kita diakui oleh Negara lain, ketika itu pula kita baru menyadari
betapa pentingnya mencintai, menghargai dan menjaga harta budaya Negara bangsa
ini. Seperti yang sejak awal saya katakan, bangsa ini membiarkan diri mereka
untuk dijajah lagi. Dengan suka rela membiarkan penyusup masuk melalui
sekat-sekat yang tersembunyi. Penjajahan
diam-diam ini lebih menakutkan ketimbang perang senjata. Mengapa demikian? Jika
masyarakat tidak cepat menyadari, cepat atau lambat bangsa ini akan kehilangan
jati dirinya sebagai Bangsa Indonesia. Nilai-nilai kearifan lokal terkikis.
Berganti dengan kebudayaan barat, kebudayaan luar yang dengan leluasa menjamah
sendi-sendi kehidupan bangsa ini.
Masyarakat
akan lebih gemar membeli produk asing daripada produk lokal, hanya karena
gengsi membeli produk lokal. Tanpa menyadari jika membeli produk lokal akan
membantu roda perekonomian bangsa ini, khususnya para pribumi. Masyarakat perlahan
akan melupakan lagu-lagu tradisional daerah masing-masing. Berganti dengan lagu
K-Pop, Jazz, dan sebagainya. Dan akhirnya lagu-lagu tradisional hanya sekedar
dongeng belaka. Hanya tercatat di pelajaran sejarah. Atau bahkan kita nantinya
bisa melupakan sejarah bangsa ini?
Dan
lagi-lagi. Siapa yang dapat memakmurkan bumi pertiwi ini? Siapa yang dapat
membangun kemerdekaan seutuhnya dari bangsa yang memiliki lebih dari seribu
pulau ini? Bangsa yang terdiri dari 34 Provinsi ini? Bangsa yang memiliki
ratusan atau bahkan ribuan bahasa daerah ini? Bangsa yang memiliki kekuatan
sebagai bangsa besar yang memiliki kekayaan alam yang melimpah dengan alam yang
indah?
Indonesia
yang usia 69 tahun. Masih belum sepenuhnya merdeka. Di usia yang sudah relative
matang sebagai bangsa yang berdaulat, seyogyanya lebih peka dan menyadari bahwa
merdeka bukan hanya sekedar menang dari penjajahan, menang dari perang, dan
mendapatkan pengakuan dari bangsa lain. merdeka berarti dapat mempertahankan
identitas bangsa, salah satunya yakni kebudayaan. Kearifan lokal bangsa Indonesia
ini.
Referensi
:
Foto :http://gksbs.org/wp-content/uploads/2014/07/hut_ri_68____touch_the_sky_by_linka08-d6ie7x2.png