Menunggumu~

November 11, 2013



Mengertikah kamu bahwa menunggu adalah hal yang paling aku hindari. Momok yang menakutkan, aku tak ingin berjumpa dengannya. Meskipun hanya sekedar bertegur sapa belakang, aku tak mau. Apalagi harus bercengkrama dengannya, berlama-lama dengan dia. Menunggu. Sosoknya adalah hitam yang acapkali sering kali kutemui mengikuti langkahku dari belakang. Mengekori kemanapun kakiku melangkah. Aku tak ingin.

Mengertikah kamu bahwa menunggu adalah memasak air dengan api yang tak kunjung menyala. Lama terasa, bahkan mungkin tak akan pernah ada habisnya. Kelelahan yang berangsung tak terasa, karena hati yang telah mati, beku. Terlalu lama terpendam didalam cinta yang jauh, kamu.

Mengertikah kamu bahwa menunggu adalah waktu yang tak pernah bergulir. Tetap sama, tanpa ada jeda yang membuatku bernafas lega. Jikalau hati kian lelah, menunggumu. Menunggumu memang tanpa syarat, menunggumu memang tanpa alih-lih ingin memenangkan sang waktu. Aku hanya berharap memenangkan hatimu, melawan dia. Yah,dia menunggu. Entah, kau peka atau tidak. Aku tak suka menunggu, begitu pula dengan kau bukan?

Menunggu, bukankah dia musuh terbesar kita sesudah jarak? Harapku, kau tak kalah dengan menunggu. Jangan menyerah, bertekuk lutut dan berkata kepadaku, “Aku lelah, aku tak ingin lagi menunggu”. Ketika kau mengatakan hal demikian, menunggu akan menertawaimu. Bersorak gembira atas kemenangannya. Dan kita, aku dan kamu menangis karena kita kalah dengan dia, menunggu...

Bahkan rasa kita pun dapat kalah dengan satu kata saja, “Menunggu”...


Echi Sianturi

Bandar Lampung, 11 November 2013

You Might Also Like

2 comments

Popular Posts

Total Pageviews

Translate