Youth Educators Regional Training ( YERT) Regional Lampung Part 1

December 29, 2013

Oleh Adit Al-Fikri

Daftarkan dirimu segera di Youth Educators Regional Training #YERT2013, regional Lampung di http://bit.ly/yert2013 dan dapatkan kesempatan bertemu dengan pemateri-pemateri keren disini!





Sedikit menyibak pandanganku, memberhentikan kelopak mataku untuk membaca dan melihat, isi serta maksud dari acara itu.
Lalu kubuka link tersebut, dan kucermati baik-baik acara tersebut. Ternyata benar, acara yang begitu memberikan nuansa yang berbeda, menarik, khususnya bagi pemuda. Bukan hanya materi mengenai pendidikan yang didapat, namun juga diluar itu, seperti dalam bidang sosial dan masih banyak lagi lainnya. Akupun berminat dan mencoba mendaftarkan diri.
****

Tiba hari ini. Berjalan perlahan, mengendap kemudian, kuintip sedikit mentari pagi, berharap aku dapatkan suatu yang berarti hari ini. Aku siapkan segala sesuatu, lupakan sedikit penat serta pilu. Baju, celana, tas, handuk, tak lupa serta buku. Ku gendong untuk menemaniku untuk dapatkan banyak ilmu.
Tak terasa akupun sampai ditempat. Pukul enam lewat lima puluh enam menit, aku kira aku peserta paling awal, ternyata ada yang lebih awal dariku. Haah, akupun sedikit menghela nafas. Lalu aku bergabung dengan mereka yang terlebih dahulu sampai, rupanya ada yang dari pukul 06.40. Luar biasa, ”gumamku dalam hati.
Perlahan bermunculan orang-orang berdatangan, hingga sedikit memenuhi ruang Security di pintu gerbang. Tak apa, mungkin panitianya telat, atau macet dijalan.”sentil ucap peserta dari sampingku.
Selang beberapa menit kemudian, datang seorang peserta lagi mengenakan kemeja biru, dengan paras tampan, dan postur ideal, lalu mendatangi kami.
Aku melihatnya, dan diapun melihatku.
Koyone aku pernah ndelok sampean? “tanyanya kepadaku dengan logat Jawa keheranan.
Iyo yo mas, aku meneh, koyo pernah ndelok sampean, nangdi yo mas? “balasku dengan bahasa Jowo seisoku.
Sampean kuliah nangdi? “lanjutnya kepadaku.
Nang Metro mas. “jawabku lantang.
Owalaahhh, aku reti sampean, koncone Finda to.

Tak lama datang sesosok wanita, turun dari kendaraan bermotor, kemudian lari kedalam gedung dengan cepat. Hingga mengalihkan obrolan kami yang sedang pada puncaknya.
Gak mungkinkan, jauh-jauh dari rumah, cuma datang kesini cari kamar mandi? “candaku dalam hati.
Kemudian kuikuti, ternyata dia adalah salah satu panitia dari acara ini sendiri.
Kamipun segera bergegas, lalu segera meregistrasi ulang peserta kepada panitia.
****

Aku pemuda beruntung diantara pemuda yang lainnya, dari ratusan pemuda yang mendaftarkan diri, aku salah satu dari ketiga puluh pemuda-pemudi beruntung itu. Karena aku dapat dan berkesempatan langsung mengikuti acara yang diadadakan oleh Youth Educators Regional Training ini.
YERT itu sendiri adalah sebuah pelatihan regional tentang langkah nyata sederhana, namun berdampak besar, yang dapat dilakukan oleh pemuda-pemudi Indonesia untuk menjadi seorang pendidik. Dan tidak kalah menariknya lagi, hanya diadakan di 8 wilayah di Indonesia. Aceh, Jakarta, Jawa Tengah, Yogya, Jawa Timur, Bali, Palembang, dan terakhir di Lampung. Provinsi tercinta kita ini.
****


Acarapun segera dimulai, dibuka dengan dua MC ternama, yaitu Intan dan Reza. Kemudian mereka mengawali acara dengan pembukaan lafadz Basmalah. Lalu sambutan dari koordintor YERT Pusat itu sendiri, dan memberikan satu slogan agar kami terlihat kompak, yaitu ketika diucapkan Youth ESN, maka yang lain menjawab, “Muda, Mendidik, Membangun bangsa!! “
Setelah sambutan dari berbagai perwakilan, kemudian diselingi dengan perkenalan. Aku terkesima saat panitia membuat games dalam perkenal ini, dengan tujuan agar menarik dan menyenangkan, yaitu dengan cara menggambar wajah temannya satu sama lain.
ini salah satu hasil daripada gambaran peserta YERT

Youth ESN?? “salah satu mc menyebutkan kata tersebut.
Muda, Mendidik, Membangun Bangsa !!

Setelah acara perkenalan, masuk kepada materi yang pertama, yaitu dari Ibu Hj. Sowiyah, M.Pd yaitu dengan pembawaan materi “Global Awareness on Education dan Educators. Banyak sekali pengetahuan yang didapatkan dari penjelasan beliau, diantaranya : peran pendidik dalam Pembentukan Pencitraan Generasi Muda itu sendiri, yaitu para pemuda harus berkomitmen kemudin berdedikasi tinggi di Era Globalisasi saat ini.


Dilanjutkan dengan pemateri yang tidak kalah hebatnya, yaitu Bapak Dr. Farizal,MT yang akan sedikit menerangkan materi mengenai Education to Employment, namun disini beliau memaparkan atau membagikan sekelumit pengalaman yang telah beliau lewati.
“kalo gua mau nyampein materi, apalagi untuk jadi narasumber, berat coy, karena gw sendiri backgroundnya dibalik layar. “ucap beliau mencairkan suasana yang mulai tegang.
Sebelum membagikan pengalaman, beliau memperkenalkan diri lalu menyebutkan ; istri saya satu, anak saya satu, dan adik saya ada 168.
Itu semua adik-adik yang putus sekolah, yang hidup dijalanan, dan dari titipan orang.
Titipan orang?? “timbul pertanyaan dalam benakku.
Kemudian beliau melanjutkan.
Ada satu hal yang kalian perlu ketahui. “ucap bang Farizal agar lebih akrab yang kini telah memasuki usia 50 tahun.
Kalau kalian, saat lebaran, kalian menerima parcel, namun kalau abang, disaat lebaran mendapatkan anak bayi. Tiba-tiba di bagasi mobil sudah ada anak bayi yang tergeletak. Dan itu beliau katakan, mengumpulkan mereka hingga berjumlah 168 orang, adalah hobi saya sampai kapanpun.
Dilanjutkan dengan penyampaian beberapa point untuk para pemuda.
~hidup adalah pilihan
~peran serta pemuda didalam lingkungan

Lalu disambung dengan pemateri yang masih muda, tampan, serta mapan. Beliau adalah kak Muzky Senafal. Beliau merupakan satu dari beberapa orang yang merinitis usaha dari bangku kuliah, dari mulai jual jus digerobak, makelar tanah, bisnis on-line, telah beliau jajaki. Tanpa mengeluh dan mengenal lelah, hingga usahanya sekarang yang telah meluas, salah satunya bebek bakar. Kemudian beliaupun bergabung diberbagai komunitas, yang ada di dalam maupun luar kota.
Apa yang beliau katakan dalam penjelasannya, “ bahwa, cara bersyukur yaitu dengan memaksimalkan kemampuan yang ada.”
Kita hidup di dunia ini, jangan banyak mengeluh, jangan hanya jadi figuran. Maksimalkan seluruh kemampuan yang ada dan ambil peran serta utama.
****
Embedded image permalink

Setelah sedikit mengalmi kejenuhan, panitiapun telah memiliki trik khusus mengatasi itu, dengan menghadirkan beberapa break yaitu dengan pembacaan puisi dan games yang berkaitan dengan gerak, hanya saja para peserta diminta untuk bergerak sesui dengan clue yang telah ditentukan. Dengan nama games, “Patung Gajah”
Selain dari kita mendapatkan informasi, tanya jawab, kamipun langsung diberikan kesemptn untuk berdiskusi satu sama lain, yang tentunya untuk mencapai satu keputusan yang diterima bersama. Dan kitapun dituntut menggunakan daya fikir kit secara cepat dan tepat dalam mengambil keputusan.




Kemudian, kami diminta untuk mempresentasikan langsung atas apa yang telah sama-sama kita diskusikan. Disini sangat menarik, kita dituntut berani berbicara didepan orang ramai, sekalipun itu yang baru bahkan belum kita kenal.

Masih banyak kegiatan yang lain yang begitu menarik. Seperti sharing dengan beberapa komunitas yang ada di Lampung, terutama yang berhubungan dengan pendidikan, diantaranya Komunitas Dongeng Dakocan, ACI (Autis), ada lagi Rumah Baca Asma Nadia Lampung, dan lainnya.


Setelah itu acara ditutup dengan penukaran kado, yang telah dibawa oleh masing-masing peserta, untuk menjalin rasa persaudaraan yang erat, disini pula kita dapat belajar memberi dan menerima apa yang didapat.
Acara malam ini dengan tema, “Ngupi Jejamo” yang berarti, ngopi bersama.
Ditutup dengan pembacaan puisi, foto, kemudian Istirahat.



You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Total Pageviews

Translate