Kekisruhan Hati
March 16, 2016
Biarkan saja awan berarakan
gelisah, menemani kisruh hati yang kau porandakan. Rasa yang tertanam kuat
bersama akar pohon Oak ini menjadi benalu dalam hidupku sendiri. Berulang kali
aku tebas, sayangnya muncul kembali. Seolah mencoba menguji kesabaranku, rasa
yang tiada kembali menjadi ada. Meski berjuta kali ditolak, datang lagi, lagi-lagi datang tak jemuh. Benar-benar keras kepala dan tak tahu tempat.
Malam menjadi musuh besarku kini, karena semuanya menjadi kaku dan beku. Malam menghadirkan semua kenangan
yang ingin kupangkas. Sudah kukatakan bukan, seperti benalu. Akarnya lebih kuat
dari pada akar Oak, tertancap jauh di dasar hati. Hingga aku pun tak mampu
mengukur kedalamannya.
Jika kau memang tak ingin
bersamaku, setidaknya jangan panggil aku kembali. Biarkan saja aku seorang
diri, menutup jalan hati agar kau tak seenaknya kembali. Karena, aku sudah
terlalu lelah menyusuri jalan sendirian dalam gelap. Berbaik hatilah padaku, berhenti mengusikku. Karena diammu adalah hal terbaik, diam saja tetap disitu tanpa melakukan apapun.
@echisianturi
Pertengahan Maret yang dingin.
0 comments