Tetaplah Bahagia
May 08, 2016
“Berhenti
mengusiknya, kau harus sadar dengan posisimu sekarang”, kalimat itu keluar
dengan lantang dari mulut seorang lelaki muda berusia 24 tahun. Matanya memandang
dalam seolah ingin menelanjangi semua inci pikiran wanita muda berperawakan
mungil di depannya itu.
“Pernikahan
tidak sebecanda itu, dik”, ungkapnya tertahan masih memandangi wanita yang
berusaha menahan isak tangisnya.
“Kau
tidak akan pernah paham dengan perasaanku!”, wanita mungil itu dengan susah
payah menjawab pernyataan demi pernyataan keras yang dia terima. Matanya hanya
mampu memandangi lantai, airmatanya menetes membasahi marmer biru laut
tersebut.
“Dan
hal yang harus kau ketahui, aku tidak pernah sama sekali mengusiknya. Dia yang
mengirimkan ku pesan singkat dengan membawa-bawa nama ‘sirius’. Aku lelah, aku
sudah berusaha berlari sejauh mungkin dari hidupnya”. Tangisnya pecah, malam
tak lagi sunyi. Tatanan bintang-bintang tak seindah seperti malam kemarin. Seolah
kesenduan merasuki jiwa-jiwa bintang, kecuali Sirius. Bintang paling terang
yang akan selalu wanita mungil itu ingat.
“Lupakan
semua omong tentang ‘sirius’, tak ada gunanya lagi kau sekarang mengingatnya. Hidupmu
harus tetap berjalan, jangan jadi seorang manusia lemah”, ungkap sang lelaki. Kakinya
berjalan mendekati jendela yang terbuka, tirai bergoyang terkena angin malam
yang dinginnya menusuk.
“Dapatkan
aku menukar masa lalu?”, tanya wanita lesu.
“Jika
hal itu dapat dilakukan, maka untuk apa Tuhan menciptakan waktu yang berputar
maju, dik.”, ujar lelaki. “Mengumpat masa lalu hanya akan menjadikanmu pribadi
yang menyedihkan”, sambung lelaki. Kedua tangannya terbentang seolah akan
terbang melenggang bebas di angkasa.
“Kemarilah,
bebaskan masa lalumu. Biarkan kau merajut kisah baru bahagia. Kisah yang tak
membuat dadamu sesak karena kecewa dan dipenuhi oleh tangis”.
Wanita
itu tetap terdiam, mengigit bibirnya pelan. Tangannya mengusap bekas air mata
yang tumpah dipipinya yang tirus, sembari mantap berkata. “Ajarkan aku
bagaimana caranya untuk kembali bahagia”.
@echisianturi
Terus dan tetaplah berbahagia.
0 comments