Menunggu dalam Diam

August 29, 2016


Aku sudah menunggu terlalu lama dalam diam. Seorang diri duduk di hamparan rumput, memandang ke arah jarum jam dua belas. Berharap-harap cemas ketika sosok tinggi dan tegap berjalan kearahku, menyunggingkan seulas senyum yang mampu meleburkan lelahku selama ini. Angin sepoi yang memainkan jilbab biruku pelan, kemudian menampar pelan wajahku agar tetap tabah menunggumu di tempat biasa.

Tidakkah kau pernah membaca sebait puisi dari William Shakespare? Jangan membiarkan wanita menunggu terlalu lama, dia akan dingin seperti sup. Yah, aku lama-kelamaan dingin. Dingin, hingga aku hanya mampu terdiam sembari menunggu kabarmu. Lekaslah sambangi aku disini, di hambaran rumput yang beratap langit. Langit luas yang menguatkanku untuk terus meyakinkan diri, bahwa waktu tidak akan pernah salah untuk mempertemukan dua insan manusia. Kita berdua.

@echisianturi
Bandarlampung, waiting for you my future agent.

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts

Total Pageviews

Translate