Tidak ada satu pun hal di dunia ini yang tidak berubah. Jarum jam terus bergerak selama dua puluh empat jam dalam sehari. Perputaran roda waktu, rutinitas yang sederhana dan biasa. Namun, setiap detik yang terlewati membawa sebuah perubahan. Entah kesisi yang baik atau pun buruk. Orang-orang pun berubah, orang-orang yang kita kenal bertahun-tahun berangsung berubah. Teman yang dulu sering bermain bersama, menangis, tertawa, makan bersama, dan melakukan hal lainnya. Semakin lama terasa semakin menjauh, dengan alasan pendidikan, pekerjaan, dan jarak. Alasan-alasan itu menjadi alasan mutlak untuk suatu perubahan hubungan.
Satu demi satu hal yang ingin kita jaga tak lagi sama seperti dahulu. Terkadang ada resah yang diam-diam tersimpan, enggan untuk kita katakan. Lambat laun membuat hidup kita terkadang tak tenang, berpikir apa lagi yang kemudian akan menyusul untuk berubah? Aku? ataukah orang lain yang ada di sekelilingku? Mungkin saja itu mencuat secara di dalam alam bawah sadar kita. Sesuatu yang kita yakini akan datang, tapi tetap kita kubur, simpan rapat-rapat agar tak menjadi masalah di hari nanti. Benar adanya. Mungkin, mungkin saja hanya segelas teh hangat yang tak pernah berubah untuk menemani malam kita yang panjang. Para penanti pagi yang tak mampu memejamkan mata, karena terlalu takut akan ada perubahan yang terjadi.
Seperti.....
Seperti....
Ahh, sudahlah. Bukankah hidup seyogyanya akan selalu berubah?
Seperti.....
Seperti....
Ahh, sudahlah. Bukankah hidup seyogyanya akan selalu berubah?
Echi Sianturi
Yogyakarta, 2017.
Yogyakarta, 2017.
